Adat pernikahan di daerah aliran sungai Lubai adalah adat perkawinan/pernikahan Lubai karena sebagian besar penduduk yang berdiam di daerah ini adalah suku asli Lubai. Prosesi pernikahan adat suku Lubai atau jeme Lubai ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan antara lain : Tahap Bemasak
Pengertian bemasak
Bemasak masakan bermakna memasak makanan untuk keperluan acara pernikahan adat suku Lubai. Kata bemasak sering diucapkan oleh kaum ibu yang ada hubungan dengan masakan. Gadis itu pacak bemasak juadah. Gadis itu pacak bemasak gulai pindang baung. Ungkapan pacak bemasak bermakna pandai memasak. Bemasak masakan sebuah ungkapan yang menyatakan memasak suatu makanan yang dilaksanakan bersama-sama.
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan bemasak adalah sehari sebelum upacara pernikahan dilangsungkan. Tempat pelaksanaan bemasak masakan dirumah pengantin wanita dan dirumah pengantin pria. Semua sanak keluarga, kaum kerabat dan handai taulan datang kerumah sohibul hajat dengan membawa baskom kecil yang berisi beras dan kelapa serta garam/bihun.
Sanak keluarga dan kaum kerabat dibagi tugas masing masing : Ibu-ibu mempersiapkan bumbu untuk memasak nasi dan sayuran. Bapak- bapak memotong hewan seperti ayam, kambing, atau sapi yang akan dimasak oleh ibu- ibu sebagai lauk dalam upacara pernikahan. Ada yang bertugas menyembelih ada yang dilaksanakan esok harinya.mempersiapkan yang terdiri dariSetelah disembelih, sebagian dari pihak laki-laki membuang kulit, membersihkan dan memotong daging sesuai urutan yang dikehendaki. Sebagian yang lain mencabut bulu ayam dan kemudian menyerahkannya kepada petugas yang sudah terbiasa memotong dagingnya. Selanjutnya tukang masak akan bemasak bersama-sama sanak saudara dan kaum kerabat agar keesokan harinya dapat dimakan.
Aplikasi bemasak
Keluarga penulis pada tahun 1976 melaksanakan acara bemasak masakan untuk sedekah pengantin kakak kami. Pelaksanaan bemasak masakan dirumah keluarga penulis, di desa Jiwa Baru sangat ramai. Ketua bemasak masakan dipercaya kepada ayuk Artasiah. Ayahanda penulis memotong seekor sapi jantan besar yang dibeli dari desa Gunung Raja dan seekor kambing jantan hibah dari kakek Haji Muhammad Dum bin Puyang Maliki. Selain memotong seekor sapi dan seekor kambing, tidak ketinggalan beberapa ekor ayampun dipotong. Ikan-ikan dari tebat lau-lau dan tebat sehokdian juga ikut dimasak beramai-ramai. Suatu acara bemasak masakan yang tidak akan terlupakan bagi keluarga penulis.
Acara bemasak masakan saat ini sudah jarang dilaksanakan, dikarenakan pihak sohibul hajat sudah memesan makanan keperluan sedekah pengantin ke jasa catering. Masa berubah, tradisipun akan berubah. Tradisi bemasak masakan semakin terlupakan oleh generasi muda Lubai.
Demikian tulisan tentang bemasak masakan, semoga bermanfaat bagi pembaca dan terima kasih atas kunjungan keblog kami.
Salam dari kami diperantauan...
Amrullah Ibrahim, S.Kom
Bemasak masakan bermakna memasak makanan untuk keperluan acara pernikahan adat suku Lubai. Kata bemasak sering diucapkan oleh kaum ibu yang ada hubungan dengan masakan. Gadis itu pacak bemasak juadah. Gadis itu pacak bemasak gulai pindang baung. Ungkapan pacak bemasak bermakna pandai memasak. Bemasak masakan sebuah ungkapan yang menyatakan memasak suatu makanan yang dilaksanakan bersama-sama.
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan bemasak adalah sehari sebelum upacara pernikahan dilangsungkan. Tempat pelaksanaan bemasak masakan dirumah pengantin wanita dan dirumah pengantin pria. Semua sanak keluarga, kaum kerabat dan handai taulan datang kerumah sohibul hajat dengan membawa baskom kecil yang berisi beras dan kelapa serta garam/bihun.
Sanak keluarga dan kaum kerabat dibagi tugas masing masing : Ibu-ibu mempersiapkan bumbu untuk memasak nasi dan sayuran. Bapak- bapak memotong hewan seperti ayam, kambing, atau sapi yang akan dimasak oleh ibu- ibu sebagai lauk dalam upacara pernikahan. Ada yang bertugas menyembelih ada yang dilaksanakan esok harinya.mempersiapkan yang terdiri dariSetelah disembelih, sebagian dari pihak laki-laki membuang kulit, membersihkan dan memotong daging sesuai urutan yang dikehendaki. Sebagian yang lain mencabut bulu ayam dan kemudian menyerahkannya kepada petugas yang sudah terbiasa memotong dagingnya. Selanjutnya tukang masak akan bemasak bersama-sama sanak saudara dan kaum kerabat agar keesokan harinya dapat dimakan.
Aplikasi bemasak
Keluarga penulis pada tahun 1976 melaksanakan acara bemasak masakan untuk sedekah pengantin kakak kami. Pelaksanaan bemasak masakan dirumah keluarga penulis, di desa Jiwa Baru sangat ramai. Ketua bemasak masakan dipercaya kepada ayuk Artasiah. Ayahanda penulis memotong seekor sapi jantan besar yang dibeli dari desa Gunung Raja dan seekor kambing jantan hibah dari kakek Haji Muhammad Dum bin Puyang Maliki. Selain memotong seekor sapi dan seekor kambing, tidak ketinggalan beberapa ekor ayampun dipotong. Ikan-ikan dari tebat lau-lau dan tebat sehokdian juga ikut dimasak beramai-ramai. Suatu acara bemasak masakan yang tidak akan terlupakan bagi keluarga penulis.
Acara bemasak masakan saat ini sudah jarang dilaksanakan, dikarenakan pihak sohibul hajat sudah memesan makanan keperluan sedekah pengantin ke jasa catering. Masa berubah, tradisipun akan berubah. Tradisi bemasak masakan semakin terlupakan oleh generasi muda Lubai.
Demikian tulisan tentang bemasak masakan, semoga bermanfaat bagi pembaca dan terima kasih atas kunjungan keblog kami.
Salam dari kami diperantauan...
Amrullah Ibrahim, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar