Desa Pemangku Adat Lubai
Desa adalah sebuah wilayah permukiman penduduk pada suatu tempat yang mempunyai sejarah pendiriannya. Dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Desa
desa di Kecamatan Lubai terdiri dari desa depenitif dan desa pemekaran.
Adapun desa yang telah lama didirikan sejak zaman Kesultanan Palembang
Darussalam dan kehidupan
sosial kemasyarakatan mempunyai ciri khas yang telah berlangsung sejak
nenek moyang antara lain :
- Desa Aur, disebut dusun Aur Lubai
- Desa Beringin, disebut dusun Beringen Lubai
- Desa Gunung Raja, disebut dusun Gunong Raje Lubai
- Desa Jiwa Baru, disebut dusun Jiwe Baru Lubai
- Desa Karang Agung, disebut dusun Karang Agong Lubai
- Desa Pagar Dewa, disebut dusun dusun Pagar Diwe Lubai
- Desa Pagar Gunung, disebut dusun Pagar Gunong Lubai
- Desa Prabu Menang, disebut dusun Permenag Lubai
- Desa Tanjung Kemala. disebut dusun Tanjung Kemale Lubai
Desa Jiwa Baru dalam bahaa Lubai adalah disebut Duson Jiwe Anyar *) adalah desa di kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Desa ini merupakan penggabungan dua desa yaitu Kurungan Jiwa dan Baru Lubai. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Selatan Nomor : 842/SK/III/1993 tanggal 4 November 1993 ditandatangani oleh : H. Ramli Hasan Basri (Gubernur Sumatera Selatan). Desa ini jika ingin disingkat menjadi Jibarbai atau Jiwa Baru Lubai.
Terletak : di Jalan Raya Pagar Gunung - Tambang Rambang.
Jumlah penduduk : 1.747 jiwa terdiri dari : laki-laki 836 jiwa dan perempuan 911 jiwa.
Jumlah penduduk : 1.747 jiwa terdiri dari : laki-laki 836 jiwa dan perempuan 911 jiwa.
Mata pencaharian penduduk : mayoritas petani Karet, Guru SD dan perajin Batu Bata.
Bahasa : penduduk setempat sehari-hari mempergunakan bahasa Lubai, hampir sama bahasa Ogan.
Amrullah Ibrahim, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar