Kebudayaan masyarakat Lubai dapat ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut :
Tinjauan Makanan
Makanan pokok : untuk memberikan tenaga dan nutrisi yaitu Nasi, Sayur Mayur
Makanan tambahan : Empek – empek. Burge, Rujak Tahu, Buah renggas
Kue tradisional : Gule Kuje, Serangi, Gumak, Bole Kuje, Gandus, Engkak ketan
Adapun makanan sebagai pelengkap selera makan yaitu :
- Tempoyak adalah makanan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagailauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.
- Pekasam adalah sejenis makanan peram tradisi yang terkenal dan tahan lama. Pekasam merupakan satu cara mengawetkan ikan dengan menggunakan garam (atau asam) yang banyak dan mampu untuk menghasilkan pekasam yang mampu bertahan lebih lama (antara 6 bulan - 10 tahun).
- Rusip adalah ikan yang difermentasikan dengan garam dan tepung dari beras yang sudah di sangrai (goreng tanpa minyak), disimpan dalam tempayan/guci dalam bahasa Lubai disebut dengan Gurin yang ditutup sangat rapat untuk menghindari masuknya telur lalat yang akan menjadi belatung didalam tempayan tersebut, hasilnya rusip hampir tidak ada bentuk ikan lagi melainkan seperti cairan hitam.
Amrullah Ibrahim, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar