Adat pernikahan di daerah aliran sungai Lubai adalah adat perkawinan/pernikahan Lubai karena sebagian besar penduduk yang berdiam di daerah ini adalah suku asli Lubai. Proses pernikahan adat suku Lubai atau jeme Lubai ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan antara lain :
Ngicau dudul adalah tahap kelima prosesi pernikahan/perkawinan adat suku Lubai. Tahap ini keluarga si bujang dengan dibantu kaum kerabat membuat dodol. Mengapa tahap ini disebut ngicau dudul, karena proses pembuatan dodol memakan waktu yang lama lebih kurang 4 jam. Agar proses pembuatan dodol ini dapat berjalan dengan lancar dan dalam suasana kegembiraan maka acara ini banyak melibatkan kaum kerabat calon mempelai laki-laki. Kaum kerabat sambil mengicau dodol, biasanya bercengkerama antar mereka.
Dodol adalah penganan manis dari Indonesia juga Malaysia. Proses pembuatan dodol bermutu tinggi memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian khusus. Bahan utama membuat dodol adalah santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam. Bahan tambahan pada dodol menentukan rasa. Dodol dari durian disebut dodol durian, dodol dari sirsak disebut dodol sirsak, dodol dari nangka disebut dodol nangka, dodol dari ketan dodol ketan.
Dilihat dari pembuatan dodol, ternyata tersirat makna sosial. Karena begitu sulit dalam membuat dodol, maka semangat gotong royong, keriangan dan semangat persaudaraan diperlukan dalam pembuatannya. Maka tak heran masyarakat suku Lubai begitu menganggap pembuatan dodol merupakan kerja tim dan bertujuan mempererat tali persaudaraan.
Proses pembuatan dodol
Mula-mula siapkan wajan yang agak besar kemudian masak santan kental, gula merah, gula pasir, daun panda, serta garam hingga mendidih. Setelah mendidih angkat dan diamkan santan dengan api kecil kemudian buang daun pandannya. Setelah itu siapkan wadah atau baskom kecil kemudian campurkan santan encer, tepung ketan serta tepung beras lalu aduk hingga rata.
Untuk selanjutnya, dodol harus diaduk agar gelembung-gelembung udara yang terbentuk tidak meluap keluar dari kuali sampai saat dodol tersebut matang dan siap untuk diangkat. Yang terakhir, dodol tersebut harus didinginkan dalam periuk yang besar. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan rasa yang sedap, dodol harus berwarna coklat tua, berkilat dan pekat. Setelah didinginkan, dodol tersebut bisa dipotong-potong dan dimakan.
Demikian tulisan tentang ngicau dudul, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Salam hangat dari kami diperantauan...
Amrullah Ibrahim, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar